PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA IBU HAMIL
Perubahan
Psikologi Menurut REVA RUBIN
A. Harapan seorang wanita
sejak hamil :
ü Kesejahteraan ibu dan bayi
ü Penerimaan masyarakat
ü Penentuan identitas
ü Mengerti tentang arti member dan menerima
B. Perubahan yang umumnya
terjadi pada wanita saat hamil :
ü Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian
yang lebih untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan
perkembangan janinnya
ü Membutuhkan sosialisasi
C. Tahapan Dalam Psikososial
Stage :
1. Anticipatory Stage (pencegahan)
Pada tahap ini ibu melakukan
latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain
2. Honeymon Stage
Ibu mulai memahami
sepenuhnya peran dasarnya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan anggota
keluarga yang lain
3. Plateu Stage
Ibu akan mencoba sepenuhnya
apakah ia telah ammpu menjadi ibu. Tahap ini membutuhkan waktu beberapa minggu
dan ibu akan melanjutkan sendiri
4. Disengegement
Merupakan tahap penyelesaian
di mana latihan peran dihentikan. Pada tahap peran sebagai orang tua belum
jelas
D. Arti dan Efek Kehamilan
pada Pasangan :
1. Pasangan merasakan perubahan tubuh pasangannya pada
kehamilan 8 bulan-8 bulan setelah melahirkan
2. Pria juga mengalami perubahan fisik dan psikososial
selama pasangannya hamil.
3. Anak yang akan dilahirkan merupakan gabungan dari 3
perbedaan yang ada :
ü Hubungan ibu dengan pasangannya
ü Hubungan ibu dengan janin
ü Hubungan ibu dengan individu yang unik
4. Ibu tidak pernah lagi menyendiri
5. Tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang
wanita/pasangannya dalam kehamilan :
ü Percaya bahwa dia hamil dan berhubungan dengan janin
dalam satu tubuh
ü Persiapan terhadap pemisahan fisik dan janin
ü Penyelesaian dan identifikasi kebingungan seiring dengan
peran ransisi untuk mempersiapkan fungsi keluarga
6. Reaksi terhadap kehamilan
1. Trimester I : ambivalent, takut, fantasi, khawatir
2. Trimester II : perasaan lebih enak, meningkatnya
kebutuhan untuk mempelajari tentang tumbuh janin, menjadi narsistik, pasif,
introvert, kadang kelihatan oegosentrik dan self centered
3. Trimester III : berperasaan aneh, sembrono, jelek,
menjadi lebih introvert, merefleksikan terhadap pengalaman masa kecil
E. 3 aspek yang identifikasi
dalam peran ibu :
1. Gambaran tentang idaman
2. Gambaran tentang diri
3. Gambaran tentang tubuh
Reva Rubin melihat beberapa aktivitas penting
sebelum seseorang menjadi ibu:
1. Taking On
Wanita meniru dan
melaksanakan peran ibu. Phase ini dikenal sebagai tahap meniru
2. Taking In
Fantasi wanita tidak hanya
meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilaksanakannya pada tahap
sebelumnya
3. Letting Go
Phase dimana wanita mengingat
kembali proses dan aktivitas yang sudah dilakukannya
2. Perubahan Psikologi
Menurut RAMONA T MERCER
Pencapaian peran ibu adalah
suatu interaksi dan perkembangan yang terjadialam suatu kurun waktu , sementara
itu ibu akan terjalin ikatan kasih sayang dengan bayinya . membutuhkan
komprtensi dalam mengemban tugas pengasuhan dan terlibat dalam peran tersebut.
Pengambilan peran melibatkan interaksi aktif dari pengambilan peran,
partner siperan , dan setiap respon terhadap isyarat dari orang lain akan
merubah perilaku
A. Empat tahap
pencapaian peran ibu:
1.
Anticipatory/
Pendahuluan
2.
Masa sebelum
memangku jabatan (wanita menjadi ibu) bila seorang mulai penyesuaian sosial dan
psikologis terhadap peran barunya dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan
untuk menjadi seorang ibu
3.
Formal
4.
Dimulainya dengan
peran yang sesungguhnya seorang ibu pada masa ini bimbingan secara
formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem sosial dari
wanita
5.
Informal
6.
Masa ketika
indvidu mengembangkan caranya sendiri dalam memainkan peran.
7.
4. Personal
8.
Wanita elah mahir
melaksanakan perannya sebagai ibu. Ia telah mampu menentukan caranya sediri
dalam melaksanakan peran barunya ini
B. Peran ibu yang aktif
dimulai
ü Bayi lahir 3 bulan – 7 bulan post partum (Mercer)
ü Ibu hamil 6 bulan – post partum ( Rubin)
C. Variabel /
Faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu :
1. Variabel / faktor dar ibu
· Umur ibu pada waktu pertama kali melahirkan
· Persepsi tentang pengalaman melahirkan
· Perpisahan dini dari ibu – bayi
· Stress social
· Konsep diri
· Pembawaan pribadi
· Cara mandidik anak
· Status kesehatan
2. Variabel /Faktor dari bayi
· Temperamen
· Kesehatan bayi
· Paras wajah bayi
3. Variabel/ Faktorlain/Campuran
· Latar belakang suku / etnik
· Status Perkawinan
· Status ekonomi
D. 4 Faktor pendukung
dalam faktor sosial support :
1.
Emosional
2.
Perasaan
mencintai penuh perhatian percaya dan mengerti.
3.
Informational
4.
Membantu u/ mendorong
dirinya sendiri dengan memberikan informasi yang berguna dan berhubungan dengan
masalah atau situasi.
5.
Physical
6.
Pertolongan yang
langsung seperti membantu merawat bayi memberikan dukungan dana.
7.
4. Appraisal
8.
Informasi yang
menjelaskan ttg peran melaksanakan bagaimana ia menampilkannya dalam peran. Hal
ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri yang berhubungan
dengan penampilan peran orang lain.
E. 4 faktor dalam masa
adaptasi :
1.
Physical recovery
phase( lahir – 1 bulan )
2.
Archievement phase(
2-4/5 bulan )
3.
Distruption phase
(6-8 bulan)
4.
Reorganisation
phase (8-12 bulan )
2.3 Perubahan dan Adaptasi
Psikologi pada Kehamilan
Ada beberapa anggapan
terhadap perubahan psikologi yang terjadi selama kehamilan, hal ini berkaitan
dengan beberapa perubahan biologik. Kejadian dan proses psikologi ini
diidentifikasi pada trimester kehamilan yang akan dibahas dibawah ini.
1. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan
trimester I
Trimester pertama ini sering
dirujuk kepada masa penentuan. Penentuan membuat fakta wanita bahwa ia
hamil.Trimester pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian. Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan
estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan
muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak
sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal
kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hampir 80% kecewa, menolak,
gelisah, depresi dan murung.Kejadian gangguan jiwa sebesar 15% pada trimester I
yang kebanyakan pada kehamilan pertama. Menurut kumar dan robson (1978) 12%
wanita yang mendatangi klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin
menggugurkan kandungannya.
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas.
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas.
Beberapa tahapan aktifitas
penting seseorang menjadi ibu :
a. Taking on (Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu).
a. Taking on (Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu).
b. Taking in (Seorang
wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan).
c. Letting go (Wanita mengingat kembali
proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya).
Kehamilan pada trimester I
ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam
mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada trimester pertama seorang
ibu akan selalu mencari tanda - tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu
diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan
rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau
dirahasiakannya.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat menggangu. Mimpinya seringkali tentang bayinya yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat menggangu. Mimpinya seringkali tentang bayinya yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
Bentuk motivasi:
a. Motivasi suami
Reaksi pertama seorang pria
ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah adalah timbulnya
kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan
akan kesiapannya menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk
keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu
yang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai
bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif
lebih besar. Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah dapat
memahami keadaan ini dan menerimanya. Zaman dahulu seorang suami ikut mendukung
kehamilan istrinya dengan ritual-ritual keagamaan. Berbeda dengan dukungan yang
diberikan oleh suami pada saat ini, bentuk dukungan yang diberikan oleh suami
lebih pada yaitu :
1) Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal
2) Menempatkan nilai – nilai penting dalam keluarga untuk
mempersiapkan menjadi orang tua.
b. Motivasi keluarga
Wanita hamil sering kali
merasakan ketergantungan terhadap orang lain. Tapi mungkin bisa menjadi lebih
kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami karena pada waktu itu wanita
memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang yang sangat dominan baginya.
Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan
menjadi orang tua. Stress yang
Terjadi Pada Kehamilan Trimester I Ada
2 tipe stress yaitu yang negatif dan positif, kedua stress ini dapat mempengaruhi
reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi
dari individu, yang mana individu berusaha untuk membuat sesempurna mungkin
baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan sosialnya secara
profesional. Stress ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti rasa
sakit,kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi.
Menurut Burnard (1991) stress
selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan 3 aspek utama yaitu :
a. Stress di
dalam individu
b. Stress yang
disebakan oleh pihak lain
c Stress
yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan social
Stress dari dalam diri dapat
terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap kemampuan beradaptasi dengan
kejadian kehamilannya.
` Memperkuat Ikatan Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan memberikan kesempatan
pada seorang ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan yang kuat lebih
penting dari yang lainnya. Masa-masa kehamilan, persalinan dan bulan-bulan
sesudahnya merupakan saat – saat yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan
semakin baik akhirnya. Jadi, pada saat hidup masih relatif normal, luangkan
waktu untuk berdua, berbicara tentang perasaan pasangannya. Betapapun
bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang timbul karena
kondisi baru merupakan suatu yang normal.
Kehamilan dan Libido Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester pertama ini berbeda- beda. Walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama. Kehamilan dan Olahraga
Setelah hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa mereka. Tidak ada bukti bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging, bermain tennis, berenang, atau melakukan hubungan seks, dapat menimbulkan masalah seperti keguguran atau fetal malformation (janin yang cacat) pada kebanyakan wanita normal dan sehat. Kebanyakan dokter melarang program olahraga baru yang dimulai pada saat hamil, kecuali latihan-latihan prenatal yang dirancang khusus untuk wanita hamil.
Kehamilan dan Libido Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester pertama ini berbeda- beda. Walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama. Kehamilan dan Olahraga
Setelah hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa mereka. Tidak ada bukti bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging, bermain tennis, berenang, atau melakukan hubungan seks, dapat menimbulkan masalah seperti keguguran atau fetal malformation (janin yang cacat) pada kebanyakan wanita normal dan sehat. Kebanyakan dokter melarang program olahraga baru yang dimulai pada saat hamil, kecuali latihan-latihan prenatal yang dirancang khusus untuk wanita hamil.
Latihan-latihan yang paling menguntungkan bagi wanita hamil adalah latihan dengan gerakan yang menguatkan dinding perut untuk membantu menopang uterus dan otot pinggul yang akan anda butuhkan untuk mendorong. Latihan kaki juga penting untuk meningkatkan sirkulasi dan menghindari kram otot yang merupakan sesuatu yang biasa dalam kehamilan.
2. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan
trimester II
Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
a. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu
prequickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan
postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang
dapat dilihat pada penjelasan berikut :
1) Fase prequickening
Selama akhir trimester
pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi
lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya yang telah terjadi
selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan
interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia
mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima
segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia
menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak
terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya.
Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang
mengembangkan identitas keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih saying kepada anak yang akan dilahirkannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih saying kepada anak yang akan dilahirkannya.
2) Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan
quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada
kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan
ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan,
terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus
diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima
sebelum kehamilannya. Pada wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia
menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus
meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut system patrilineal/matrilineal).
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut system patrilineal/matrilineal).
b. Menjaga agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah
terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif terhadap pengaruh kondisi
ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut jika pasangannya
mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang muncul lebih
rumit lagi. Komunikasi adalah kunci untuk menghadapi masalah ini. Tetap cara
ini dapat digunakan bila ibu dan pasangannya tetap terbuka dan memulainya
sedini dan sesering mungkin. Bila salah satu tidak membicarakan latar belakang
masalah yang dirasakan, atau setelah berdiskusi justru merasa depresi, saat
itulah diperlukan penasihat kehamilan dan orang sekitarnya yang dapat menolong
ibu dan pasangannya.
c. Menjaga kehamilan yang sehat
Ibu hamil mungkin merasa
lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan berarti bagian luar yang berubah,
bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan sebagai respon terhadap kehamilan
yang terus berkembang. Beberapa perubahan dapat saja terasa mengganggu, namun
ada juga perubahan yang terasa menyenangkan bagi ibu hamil. Perubahan yang
menyebabkan ketidaknyamanan adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan ibu
harus diberikan pengertian terhadap kondisi tersebut sehingga ia lebih merasa
nyaman lagi. Beberapa perubahan yang menyenangkan seperti rasa mual berkurang
dibandingkan yang dialami selama trimester pertama, energi bertambah dan
peningkatan libido.
d. Reaksi orang-orang di sekitar ibu hamil
Tampaknya sang suami juga
mengalami perubahan psikologis seiring perubahan yang dialami istrinya yang
hamil. Pada suatu studi dilaporkan sang suami juga merasakan perubahan nafsu
makan, perubahan berat badan, rasa sakit kepala hingga kecemasan dan ketakutan
dirasakan oleh suami yang istrinya sedang hamil. Saat ini suami lebih aktif
ikut menangani dalam kehamilan istrinya dan turut merasakan tanggung jawab akan
kelahiran bayinya.
Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan merasa bingung akan perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan pengertian secara sederhana tentang perubahan yang terjadi dan hal yang akan dihadapi sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari wanita hamil tampaknya adalah orang yang sering mengambil peran yang cukup besar selama kehamilan. Ibu hamil tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi kehamilan dan persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan merasa bingung akan perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan pengertian secara sederhana tentang perubahan yang terjadi dan hal yang akan dihadapi sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari wanita hamil tampaknya adalah orang yang sering mengambil peran yang cukup besar selama kehamilan. Ibu hamil tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi kehamilan dan persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
e. Berhubungan seks
Ada
satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus diimbangi
untuk mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu peningkatan libido yang pada
trimester pertama dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon orang
tua khawatir jika hubungan seks dapat mempengaruhi kehamilan. Kekhawatiran yang
paling sering diajukan adalah kemungkinan bayi diciderai oleh penis, orgasme
ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena berada di belakang serviks dan dilindungi cairan amniotik dalam uterus. Namun dalam beberapa kondisi hubungan seks selama trimester kedua tidak diperbolehkan, mencakup plasenta previa dan ibu dengan riwayat persalinan prematur.
Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan seksual akan menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring terlentang dan menahan berat badan suami. Namun dengan mengkreasi posisi yang menyenangkan maka masalah ini dapat diatasi.
Walaupun sebagian ibu hamil merasakan seks selama hamil terasa meningkat, tidak semua libido wanita meroket tinggi pada trimester kedua. Perubahan tingkat libido disebabkan variasi perubahan hormone selama hamil. Karena respon terhadap hormon berbeda, reaksi masing – masing ibu hamil pun berbeda.
3. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan
trimester III
Trimester
ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian dan waspada sebab pada
saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III
adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua
seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu - waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau - kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu - waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau - kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester
ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan
dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan juga sudah
dipilih. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga - duga tentang jenis kelamin bayinya
( apakah laki- laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa.
2.4 Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil
trimester I, II, III
1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita
Ibu
hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan
pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu
bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang)
sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan.
2. Informasi dan pendidikan kesehatan
a. Mengurangi pengaruh yang negatif
Kecemasan
dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita – cerita yang menakutkan mengenai
kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau karena
kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan. Keadaan
tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisiologi
kehamilan dan persalinan kepada penderita.
b. Memperkuat pengaruh yang positif
gan
memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai
anak yang diinginkan dan dinantikan.
c. Menganjurkan latihan – latihan fisik seperti senam
hamil untuk memperkuat otot – otot dasar panggul, melatih pernafasan, teknik
mengedan yang baik dan latihan – latihan relaksasi.
3. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
4. Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi :
memperkenalkan ruang bersalin, alat – alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
REFERENSI
Bahan ajar Psikologi
Kebidanan, Universitas Respati Yogyakarta.2016/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar